Fungsi Utility
Dalam ilmu ekonomi tingkat
kepuasan (utility function) digambarkan
oleh kurva indeferen (indifference kurve). Kurva indefferen adalah
sebuah kurva yang melambangkan tingkat kepuasan konstan,atau sebagai tempat
kedudukan masing-masing titik yang melambangkan kombinasi dua atau lebih macam
komoditas yang memberikan tingkat kepuasan yang sama.
Ciri-ciri
kurva indefferen
a)
Berlereng/ slope negatif.
Hal ini menunjukan apabila ia ingin menkonsumsi barang X lebih banyak maka
harus mengorbankan konsumsi barang Y.
b)
Cembung ke titik origin (convex).
Penggantian antara barang konsumsi semakin menurun. Hal ini masih berkaitan
dengan hukum gossen, dimana apabila pada titik tertentu semakin banyak
menkonsumsi barang x akan mengakibatkan kehilanngan atas barang Y.
c)
Tidak salin berpotongan
d)
Semakin ke kanan menunjukkan tingkat kepuasan yang semakin tinggi.
Ada
beberapa aksioma yang di kembangkan dalam menentukan pilihan-pilihan rasional
dalam membangun teori function.
1.
Completenes (kelengkapan)
Jika individu dihadapkan dua situasi A dan B maka ia akan
senantiasa dapat menentikan secara pasti salah satu dari ketiga kemungkinan ini:
·
A lebih disukai dari pada B
·
B lebih disukai dari pada A
·
A Dan B sama di suka
2.
Transitivity
Aksimo ini menjelaskan
bahwajika seorang individu mengatakan bahwa”A lebih disukai dari pada B” dan B lebih di sukai dari pada C,”
maka ia pastiakan engatakan bahwa” A lebih di sukai dari pada C”.
3.
Continuity
Oksiom ini menjelaskanbahwa
jika A lebih di sukai dari pada B, maka keadaan yang mendekati A pasti juga
disukai dripada B
Dari aksioma-aksioma dan asumsi di
atas dapatdi analisis sebagaimana individu membuat tingkatan dari berbagai
sitruasi pilihan. Asumsi dan aksioma dalam islam selalu di tekankan pada haram,
halal atau berkahkah barang tersebut. Apabila di hadapkan dua pilihan A dan B maka
seorang muslim mempunyai prinsip ke islaman, serta akan memilih barang yang mempunyai tingkat ke halalan dan
keberkahan yang lebih tinggi, walaupun secara fisik barang yang lain lebih di
sukai.
Selanjutnya asumsi- asumsi tersebut
dapat kita terjemahkan dalam bentuk geometris yang selanjutnya kita kenal
dengan kurva indefferen (yang telah kita bahas pada pembahasan sebelumnya).
Contoh dua barang yang di gambarkan dengan grafik dua
dimensi dengan sumbu X sebagai barang yang di sukai, dan sumbu Y nsebagai
barang lain yang juga di sukai.
Barang Y
5 D
4 E
3 A U2
2 B C
1
U1
1 2 3 Barang
X
Semua kombinas ititik pada
kurva indiference yang sama memiliki tingkat kepuasan yang sama. Gambar kurva
diatas menunjukkan bahwa titikA,B,dan C barada pada tingkat indeference yang
sama sehingga tingkat kepuasan pada titik A sama dengan tinkat kepuasan pada
titik B danC yaitu pada U1,
sedangkantitik D dan E memberikan tingkat kepuasanyang sama yaitu U2.
Tabel.
kombinasi barang x dan barang y
Kombinasi
|
Jumlah barang x
|
Jumlah barang y
|
A
|
2
|
3
|
B
|
3
|
2
|
C
|
4
|
1
|
D
|
3
|
5
|
E
|
4
|
4
|
Konsenkuensi dari adanya oksioma
konsistensi pada kurva indefferen, maka antara kurva indeference yang berbeda
tidak boleh berpotongan. Jika kurva tersebut berpotonganberarti terjadi
pelanggaran terhadap oksimo untility, yaitu tidak adanya konsisten telah
terjadi. Sebagai contoh perhatikan gambar dibawah ini!:
P S
T
U2
Q U1
R
Kombinasi pada titik S,Q dan R
memberikan tingkat kepuasanyang sama yaitu pada kurva indefference U1.
Kombinasi pada titik P,Q dan T memberikan tingkat kepuasan yang sama yaitu pada
kurva indefference U2. Dari pernyataan diatas terlihat bahwa titik Q
berada pada kurva indefference U1 danU2, yang berarti tidak adanya konsistensi
pada tingkat kepuasan pada titik Q, yang
berarti telah melanggar oksimo ke dua dari untility.
1. Tingkat Subtitusi Marginal (Marginal rate of subtitution)
Tingkat kesedian untuk menukar
komoditas dengan komoditas lain dalam litelatur konvensional kita kenal dengan
tingkat subtitusi marginal x untuk y atau MRSXY
MRSXY =
Jumlah unit komoditas y yang harus dikorbankan untuk mendapatkan
tambahan satu unit komodits x, dalam tingkat kepuasan yang sama.
MRS =
Untuk lebih memperjelas perhitungan tingkat MRS ini disetiap titik dapatkita
ilustrasikan pada gambar dibawah ini:
5 p MRSTitik p =2/1=2
4
3 S
MRStitik s= 1/1 =1
2 Q MRS titik Q =0,5/1 =0,5
1
1 2 3 4 Barang
X
Perhitungannilai MRS pada
gambar di atas adalah jumlah kompensasi pengurangan jumlah unit barang y yang
di konsumsi untuk mendapatkan penambahan konsumsi satu unit barang x.kalau kita
perhatikan nilai MRS dari kiri ke kanan, maka dapat kita simpulkan bahwa nilai
MRS akan semakin berkurang. Nilai ciri tambah yang dimiliki pada kurva
Icyaitu tingkat subtitusi yang semakin berkurang.
2. Utility Barang Haram
Teori rasional dalm islam
karena tidak semua komoditas mempunya komoditas yang sama, yakni ada yang halal
dan ada yang haram, maka kita tidak dapat memberikan pengrtian yang sama
terhadap bentuk dan funsi dari kurva indefference.Seperti diketahui, IC dan
garis anggaran digunakan untuk menganalisispilihan seorang konsumen atas dua
macam komoditas kesejahteraan konsumen akan meningkat jika mengkonsumsi lebih
banyak barang yang bermanfaat, halal dan mengurangi mengkonsumsi barang yang
buruk atau haram.
Untuk menerangkan bagaimana
kurva indefference dibentuk dari komoditas yang teleh memisahkan antara halal
dan haram dari komoditas dapat kita lihat pada gambar di bawah ini
X halal(MUX >
0) X
haram (MUX < 0
Y
haram (MUY< 0) Y Haram ( MUY < 0)
Barang y
X
haram (MU<O)
x
halal (MU > O) Y
halal (mu> 0)
y halal(MU > 0)
barang
x
3. Budget Constrain
Segala keinginan pasti ada
konstrain yang membatainya, tentu batasan ini akan sangat dipengaruhi oleh
kemampuan dan usaha yang dikeluarkan untukmendapatkan konstrin yang lebih
tinggi.
Dalam
teori komsumsi hadis tentang cita-cita dan segala macaam hambatan ini bisa kita
gunakan untuk menerangkan tentang batasan seseorang dalam memaksimalkan
untility konsuminya. Selain faktor norma konsumsi dalam islam, keinginan untuk
memaksimalkan untility function ditentukan juga oleh berapa dana yang tersedia
untuk membeli kedua jenis barang tersebut. Batasan ini disebut budget
contraint. Secara matematis ditulis:
I = Px .X +Py .Y
Dari persamaan diatas dapat
diketahui kombinasi jumlah barang X dan barang Y dapat dikonsumsi. Dalam angka
dapat digambarkan lebih jelas dengan tabelberikut ini. Katakanlah harga barang
X adalah $ 1 perunit:
Tabel.. biaya
kombinasi barang x dan y
Kombinasi barang
|
Jumlah barang x yang dikonsumsi
|
Jumlah
barang yang dikonsumsi
|
Pengeluaran total
|
A
|
0
|
40
|
$ 80
|
B
|
20
|
30
|
$ 80
|
C
|
40
|
20
|
$ 80
|
D
|
60
|
10
|
$ 80
|
E
|
80
|
0
|
$ 80
|
Tabel diatas menunjukkan kombinasi jumlah
barang X dan jumlah barang Y yang dapat dikonsumsi, atau kombinasinya yang
dapat dibeli dengan uang sejumlah $ 80. Garis yang menghubungkan titik A, B, C, D, dan E disebut dengan budget
line
40 A
30 B
20 C Budget line
10 D
E
20 40 60 80
Garis anggaran
Kombinasi titik dibawah budget line
menunjikkan jumlah dana yang digunakan untukmengkonsumsi X dan barang Y dan jumlah dana yang digunakan
tersebut lebih kecil dari pada jumlah dana yang tersedia (daerah yang terasir).
4. Optimal
Solution
Pengambilan keputusan dari seorang senantiasa berdasarkan perbandingan antara
berbagai preferensi, peluang dan manfaat serta mudarat yang ada. Konsumen yang
rasional selalu menggapai preferensi yang tertinggi dari segenap peluang
manfaat yang ada.
konsumen akan memaksimalkan pilihannya dengan dua cara:
1. memaksimalkan untility funcion padabudget line
tertentu.
Tabel.
Maksimalisasi untility funcion pada budget tertentu
Kombinasi
barang
|
Jumlah
barang X yang di konsumsi
|
Jumlah barang
Y yang di konsumsi
|
Pengeluaran
total
|
B
|
20
|
30
|
$ 80
|
R
|
20
|
20
|
$ 60
|
S
|
10
|
30
|
$ 70
|
Dengan tingkat pengeluaran tertentu yaitu $80, maka kombinasi barang b
lebih baik daripada kombinasi R dan S. Kombinasi B lebih baik dari pada R karena dapat mengkonsumsi barang Y
lebih banyak; dari segi total pengeluaran pun terlihat bahwa masih ada
yang tidak termanfaatkan sebesar $ 20. Kombinasi barang B lebih baik dari pada kombinai S karena
dapat mengkonsumsi barang x lebih banyak, dari segi total pengeluaran pun
terlihat bahwa masih ada yang tidak termanfaatkan sebesar $ 10.
Halal
Y Budget line
Titik optimalisasi konsumsi
QY
IC’
IC Halal X
QX
Optimalisasi
konsumsi dengan memaksimalkan penggunaan budget line
pada kurva IC dan kurva IC’ anggaran yang tersedia untuk mengkonsumsi
barang halal xdan y belum sepenuhnya di manfaatkan. Titik A merupakan titik
ekuilibrium dari tingkat kepuasan optimal yang dapat di capai oleh konsumen.
Pada titik ini kurva C” yang mempunyai tingkat kepuasan tertinggi
bersinggungan dengan garis anggaran (
budget line)
2. Meminimalkan budget line pada untility funcion tertentu
Tabel.meminimalisasi
budget line pada untility funcion tertentu.
Kombinasi
barang
|
Jumlah brang
x yang di konsumsi
|
Jumlah
barang y yang dikonsumsi
|
Pengeluaran
total
|
B
|
20
|
30
|
$80
|
T
|
20
|
30
|
$ 80
|
Untuk
mengkonsumsi 20x 30x cujup di perlukan uang $80. Oleh karena iru
m\engkombinasi T lebih baik dari pada
kombinasi T,karena untuk mendapatkan barang T ia harus membayar lebih mahal
untuk jumlah barang yang sama.
Untuk mengkonsumsi barang x dan y dengan tingkat kepuasan yang sama,
seorang konsumen mempunyai beberapa alternative garis anggaran yang dibutuhkan.
Dengan demikian, optimalisasi konsumen akan terbentuk berada pada budget line
paling kecil untuk mendapat kepuasan yang sama
Halal
Y
BL
QY BL’ I
Halal X
QX
BL”
DAFTAR PUSTAKA
Karim, Adiwarman A.,2007, Ekonom Mikro Islam, Jakarta ,Rajagrafindon persada,edisi ketiga
Karim, Adiwarman A.,2011, Ekonom Mikro Islam, Jakarta ,Rajagrafindon persada,edisi keempat
Suprayetno,Eko. 2008,
Ekonomi Mikro Perspektif Islam, Malang,
UIN-Malang Press.
Misanam, munrakhim.2007,Ekonomi Islam,jakarta.
Rajawali pers.
Categories: Ekonomi Islam
0 komentar:
Posting Komentar